Mengenal Kue Lapis Tradisional dan Ragam Warnanya

Mengenal Kue Lapis Tradisional dan Ragam Warnanya
Mengenal Kue Lapis Tradisional dan Ragam Warnanya

Mengenal Kue Lapis Tradisional dan Ragam Warnanya – Kue lapis adalah salah satu jenis kue basah tradisional yang sangat populer di Indonesia. Siapa yang tidak mengenalnya? Tampilan warna-warni dan tekstur kenyalnya menjadi daya tarik tersendiri, baik untuk anak-anak hingga orang dewasa. Kue ini biasanya ditemukan di pasar tradisional, hajatan, hingga sajian arisan.

Mengenal kue lapis tradisional dan ragam warnanya bukan hanya soal rasa, tapi juga soal warisan budaya kuliner yang diwariskan turun-temurun. Selain lezat, kue lapis juga menggambarkan kreativitas dan kesabaran dalam proses pembuatannya.

Mengenal Kue Lapis Tradisional dan Ragam Warnanya

Mengenal Kue Lapis Tradisional dan Ragam Warnanya
Mengenal Kue Lapis Tradisional dan Ragam Warnanya

🧁 Asal Usul Kue Lapis

Kue lapis memiliki sejarah panjang dalam dunia kuliner Asia Tenggara. Di Indonesia, kue ini diyakini mendapat pengaruh dari budaya Peranakan dan Belanda, namun telah mengalami akulturasi rasa dan tampilan sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dari kue tradisional lokal.

Nama β€œlapis” merujuk pada bentuk penyusunan adonan yang dibuat secara berlapis-lapis, biasanya bergantian antara dua hingga lebih banyak warna.


🍚 Bahan Utama Kue Lapis Tradisional

Meskipun terlihat kompleks, bahan utama kue lapis sebenarnya cukup sederhana dan mudah didapat. Berikut adalah bahan dasarnya:

  • Tepung beras dan tepung sagu (atau tapioka) – untuk tekstur kenyal

  • Santan kental – memberi rasa gurih dan aroma khas

  • Gula pasir – untuk rasa manis

  • Garam secukupnya – menyeimbangkan rasa

  • Pewarna makanan alami atau buatan – untuk tampilan warna-warni

Beberapa versi juga menggunakan daun pandan, vanili, atau kayu manis untuk memberikan aroma khas.


🎨 Ragam Warna dan Makna Simbolisnya

Salah satu keunikan dari kue lapis adalah penggunaan warna-warni cerah yang membuatnya menarik. Umumnya, warna-warna ini tidak hanya estetis, tapi juga memiliki makna simbolik di beberapa budaya.

1. Merah dan Putih

Melambangkan keberuntungan dan kesucian. Banyak digunakan saat acara perayaan Imlek atau selamatan.

2. Hijau dan Putih

Sering dipadukan dengan aroma pandan. Warna hijau melambangkan kesegaran dan keharmonisan.

3. Pelangi (Rainbow)

Menggabungkan banyak warna seperti merah, kuning, hijau, ungu. Warna ini menjadi simbol keberagaman dan keceriaan. Banyak diminati anak-anak.

4. Coklat dan Kuning

Terkesan lebih klasik dan netral. Cocok untuk sajian formal atau kue hantaran.


πŸ₯£ Cara Membuat Kue Lapis yang Sukses dan Kenyal

Berikut ini adalah panduan dasar membuat kue lapis tradisional yang cantik dan nikmat.

Bahan:

  • 250 gr tepung beras

  • 50 gr tepung tapioka

  • 200 gr gula pasir

  • 1/2 sdt garam

  • 700 ml santan kental

  • Pewarna makanan (2–3 warna sesuai selera)

Langkah Pembuatan:

  1. Campurkan tepung beras, tepung tapioka, gula, dan garam. Aduk rata.

  2. Tuang santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga adonan halus dan tidak bergerindil.

  3. Bagi adonan menjadi beberapa bagian dan beri pewarna berbeda.

  4. Panaskan kukusan, olesi loyang dengan minyak tipis.

  5. Tuang adonan warna pertama Β±100 ml, kukus selama 5 menit.

  6. Tambahkan adonan warna kedua, kukus lagi 5 menit. Ulangi hingga semua adonan habis.

  7. Kukus lapisan terakhir selama 20 menit agar matang sempurna.

  8. Dinginkan sebelum dipotong. Gunakan pisau yang diolesi minyak agar tidak lengket.


πŸ’‘ Tips Anti Gagal Membuat Kue Lapis

  • Gunakan santan segar dan kental untuk rasa gurih yang otentik.

  • Kukus dengan api sedang agar kue tidak mekar atau berlubang.

  • Gunakan tutup kukusan berlapis kain agar uap air tidak menetes ke permukaan kue.

  • Diamkan minimal 2 jam sebelum dipotong agar hasil potongan rapi.

  • Simpan di wadah tertutup, bisa tahan 2–3 hari di suhu ruang.


πŸ§‘β€πŸŽ¨ Kreasi Kue Lapis Modern

Di zaman sekarang, kue lapis mengalami banyak inovasi, mulai dari bentuk hingga rasa. Beberapa variasinya:

  • Kue lapis rasa coklat pandan

  • Kue lapis dengan motif bunga atau ombre

  • Kue lapis mini dalam cup

  • Lapis instan dalam kemasan oleh-oleh kekinian

Namun demikian, cita rasa klasik kue lapis tradisional tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.


🎊 Makna Budaya Kue Lapis di Tengah Masyarakat

Kue lapis bukan sekadar penganan, tapi juga memiliki peran penting dalam budaya dan tradisi. Misalnya:

  • Disajikan dalam selamatan, syukuran, dan tumpengan

  • Menjadi simbol rejeki berlapis-lapis dan berkah yang bertahap

  • Mewakili kesabaran dan ketekunan karena pembuatannya yang bertahap

  • Sering digunakan sebagai media edukasi warna dan hitungan untuk anak-anak


πŸ“Œ Kue Lapis dan Popularitasnya di Pasar Tradisional

Kue lapis termasuk dalam jajaran kue pasar paling ikonik. Harganya terjangkau dan bisa ditemukan di berbagai daerah, dengan sedikit variasi bentuk dan rasa. Beberapa daerah yang terkenal dengan kue lapis tradisional antara lain:

  • Betawi: tekstur lebih lembut dan rasa agak manis

  • Jawa Tengah: dominan pandan dan aroma tradisional

  • Sumatera Barat: kadang menggunakan telur lebih banyak untuk tekstur legit


🧭 Kesimpulan

Mengenal kue lapis tradisional dan ragam warnanya adalah langkah kecil namun penting dalam menghargai kuliner lokal Indonesia. Di balik tampilan cantiknya, terdapat proses yang penuh kesabaran, rasa cinta terhadap budaya, dan semangat pelestarian warisan leluhur.

Kue ini bukan hanya menggoda mata dan lidah, tapi juga membawa pesan tentang pentingnya keberagaman, kesabaran, dan nilai budaya dalam setiap lapisannya.