Jejak Kuliner Portugis dalam Kue Lapis Legit

Jejak Kuliner Portugis dalam Kue Lapis Legit
Jejak Kuliner Portugis dalam Kue Lapis Legit

Jejak Kuliner Portugis dalam Kue Lapis Legit – Kue lapis legit adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang paling terkenal dan digemari, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Teksturnya yang berlapis-lapis, aroma rempah yang khas, serta rasanya yang manis legit menjadikan kue ini sering hadir di momen-momen istimewa seperti perayaan Imlek, Natal, atau hari besar lainnya. Namun, tahukah Anda bahwa di balik kue ini, tersimpan jejak sejarah panjang dan pengaruh budaya dari Eropa, khususnya Portugis? Artikel ini akan membahas jejak kuliner Portugis dalam kue lapis legit, mulai dari sejarah masuknya ke Nusantara, evolusi resep, hingga bagaimana kue ini akhirnya menjadi bagian penting dalam tradisi kuliner Indonesia.

Jejak Kuliner Portugis dalam Kue Lapis Legit

Jejak Kuliner Portugis dalam Kue Lapis Legit
Jejak Kuliner Portugis dalam Kue Lapis Legit

Asal Usul Kue Lapis Legit

Kue lapis legit dikenal juga dengan nama Spekkoek di Belanda, yang artinya “kue bacon” karena tampilannya yang berlapis-lapis menyerupai irisan daging bacon. Kue ini pertama kali dikembangkan di era kolonial, ketika bangsa Eropa—terutama Belanda dan Portugis—membawa berbagai resep roti, kue, dan rempah-rempah ke Hindia Belanda (sekarang Indonesia).

Pengaruh Portugis di Nusantara

Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang menginjakkan kaki di Nusantara pada abad ke-16, membawa serta budaya, teknologi, dan resep makanan khas mereka. Salah satu warisan Portugis yang penting dalam sejarah kuliner Indonesia adalah teknik pembuatan kue lapis-lapis seperti Bolo de Fuba atau Bolo Laranja—kue berlapis dengan rempah dan mentega, yang kemudian diadaptasi sesuai bahan dan selera lokal.


Evolusi Menjadi Kue Lapis Legit

Kedatangan bangsa Belanda yang kemudian mengambil alih koloni dari Portugis membawa pengaruh baru, termasuk teknik baking modern dan kebiasaan membuat kue lapis. Namun, penggunaan rempah-rempah seperti kayu manis, cengkih, dan pala dalam lapis legit, adalah hasil pertemuan antara resep Eropa dan kekayaan rempah lokal Nusantara.

Kue lapis legit akhirnya berkembang menjadi kue yang sangat istimewa, membutuhkan keterampilan khusus karena setiap lapisan harus dipanggang satu per satu. Proses ini dipercaya terinspirasi dari teknik membuat kue lapis Eropa yang dikenalkan bangsa Portugis dan Belanda.


Ciri Khas Lapis Legit: Perpaduan Timur dan Barat

  • Teknik baking: Proses pembuatan lapis legit mirip dengan metode Eropa (lapis demi lapis, menggunakan oven).

  • Bahan lokal: Santan dan rempah-rempah Indonesia seperti kayu manis, cengkih, dan pala membuat cita rasa khas yang berbeda dari kue Eropa.

  • Sentuhan kolonial: Mentega, gula, dan kuning telur dalam jumlah banyak adalah pengaruh Eropa, sedangkan rasa dan aroma kuat didapat dari bahan Nusantara.


Tradisi dan Nilai Simbolis

Lapis legit tidak hanya lezat, tetapi juga sarat makna. Susunan lapisan yang rapi dan banyak melambangkan kemakmuran, rezeki berlapis, dan harapan yang baik dalam setiap perayaan. Di banyak keluarga keturunan Tionghoa dan Indo-Eropa, lapis legit adalah simbol “kue prestise” yang diberikan sebagai hadiah.


Jejak Portugis dalam Resep dan Proses

Beberapa hal yang menandai pengaruh Portugis dalam lapis legit:

  • Teknik pengolahan adonan dan baking lapis demi lapis yang mirip kue lapis Portugis.

  • Penggunaan mentega dan kuning telur secara melimpah, sesuai resep Eropa.

  • Inspirasi dari kue pastel de nata atau bolo de camadas (kue berlapis Portugis), yang kemudian diadaptasi menggunakan rempah Indonesia.


Resep Singkat Lapis Legit Tradisional

Bahan:

  • 30 kuning telur

  • 300 gram gula halus

  • 400 gram mentega

  • 100 gram tepung terigu

  • 2 sdm susu bubuk

  • 1 sdm bubuk kayu manis, sedikit pala dan cengkih bubuk

Cara membuat:

  1. Kocok mentega dan gula hingga lembut.

  2. Masukkan kuning telur satu per satu, kocok hingga mengembang.

  3. Tambahkan tepung dan rempah, aduk rata.

  4. Tuang adonan tipis ke loyang, panggang lapis demi lapis hingga matang dan keemasan.

  5. Ulangi hingga adonan habis. Dinginkan sebelum dipotong.


Kenikmatan Klasik, Bukti Akulturasi Budaya

Makan lapis legit tidak hanya menikmati rasa, tetapi juga melestarikan sejarah panjang interaksi budaya. Jejak kuliner Portugis dalam kue lapis legit adalah bukti bahwa kuliner Indonesia kaya akan cerita, adaptasi, dan inovasi. Hari ini, lapis legit telah menjadi ikon kue premium yang diwariskan lintas generasi, tetap eksis meski banyak kue modern bermunculan.


Kesimpulan

Jejak kuliner Portugis dalam kue lapis legit memperkaya sejarah makanan Indonesia. Dari teknik pembuatan, pilihan bahan, hingga makna simbolis, lapis legit merepresentasikan hasil adaptasi kreatif antara resep Eropa dan bahan lokal Nusantara. Saat Anda menikmati sepotong lapis legit, sejatinya Anda sedang menikmati pertemuan budaya dan sejarah dalam setiap lapisannya.